Langsung ke konten utama

Cinta Dipertemua Kedua (Part II)

Dan aku selalu memilihmu untuk diriku~


        Setahun berlalu, Maret yang selalu kurindu seakan mengntar kata demi kata "kita yang entah masih sama atau bisakah kita bersama?"

         Tiga puluh dua hari menuju penghujung tahun. Sudah banyak hal yang datang dan pergi, namun masih ada satu hal yang sampai saat ini belum tergantikan. Perasaanku tentangmu. Masih bisakah kau ku sapa dengan hangat? kuharap iya.

        Kamu, sesuatu yang kata orang sulit untuk ku gapai. Benarkah? kuharap tidak begitu. Aku katakan sekali lagi bahwa aku selalu memilihmu untuk diriku, selebihnya kuserahkan kepadaNya. dan benar saja, sampai detik ini tak pernah kutemui kecewa sejak harapanku lebih besar kepadaNya.

        698 hari, 16,752 jam, hari yang panjang dengan doa yang sama. Berharap Tuhan ridho terhadapku yang selalu menitip namamu di bait-bait kalimat yang kukirimkan untukNya. Aku tidak perduli hasilnya akan seperti apa, kau yang akan mengubah hati, atau mungkin aku yang mulai jenuh. Semoga perasaanku masih akan sama sampai nanti Tuhan menjawab segalanya untukku.

        Oktober 2020, ingin kuceritkan hal yang paling membuatku sadar bahwa segala sesuatu tidak selamanya akan memihak kita. Jika kau yang membaca ini, mungkinkah kau akan menebak bagaimana perasaanku waktu itu. Menyaksikan banyak hal yang cukup membuat hariku terganggu. Sebisa mungkin kutepis egoku, menampakkan diriku yang baik-baik saja, dan benar, saat itu aku tidak baik-baik saja. Pertanyaan demi pertanyaan, kenyataan dan argumentasi berusaha ku satukan dalam fikiran yang entah bagaimana semuanya menjadi hal yang jawabannya sulit kutemukan.

        Hari berganti, waktu menjawab segalanya, bukan kenyataan itu yang kunanti, tetapi perubahan diriku yang menganggap segalanya adalah hal yang tidak terjadi karena sebuah kebetulan. Pertanyaanku terjawabkan. dan bagaimana dengan hatiku? jawabanku masih sama.

           Hari itu kamu menyadarkan aku tentang bagaimana seharusnya caraku mencintaimu, bagaimana caraku menghadapi sesuatu saat segalanya sulit kuterima, bagaimana seharusnya aku mengambil keputusan, dan banyak hal yang kupelajari karena mencintaimu. Cukup menarik bukan? Tentu saja segala hal tentangmu selalu menarik bagiku, and i don't know how long it will be...

     Tahun akan berganti, hari ini aku kembali mengingat masa indah pertemuanku denganmu. Kaus dan celana pendek hitam yang kau kenakan, tatapan mata itu ditambah segores senyum dari bibirmu yang seketika membuatku menyimpulkan "Aku telah jatuh cinta pada pandangan kedua"... 

        Mendoakanmu dari sini adalah cara terbaikku mengobati rindu. Berharap kita bisa bertemu dipenghujung Desember, tak peduli berapa lama durasi yang kubutuhkan untuk menatapmu, yang terpenting kita tetap bertemu. Kuharap kau juga menginginkan itu.

            Seseorang pernah bertanya, "mengapa aku tak ingin membuka hati kepada yang lain? mengapa mau menunggumu tanpa sebuah kepastian? Tidakkah aku kecewa jika nanti pilihanmu bukan aku?" lalu ku jawab "Aku mencintainya, karena dia hanya ada satu didunia ini. Jika saja dia (kamu) ada dua, kupastika akan sulit untuk memilih mencintai dia (kamu) yg mana..."

Dear ka(mu)...

    Sedikit aku jelaskan, kalimat yang pernah kukirimkan padamu di Juli itu, tidak hanya berlaku  saat itu. Melainkan masih ada sampai saat ini. Aku sedang tidak jatuh cinta, karena memang pada awalnya sudah.

     Ada banyak lagu yang ingin kudengar, banyak puisi yang sudah kutulis, dan begitu banyak tempat kukunjungi yang selalu membuatku menebak

kemana kau pergi...

dengan siapa kau bicara...

dan untuk siapa kamu tersenyum...

Bahkan banyak hal yang ingin ku tahu tentang dirimu... dirimu... dan dirimu...

Aku suka berada dibawah langit tanpa atap. Sebab... disana semua manusia bebas menatap, kuharap kau menetap...

masih adakah rindu untukku?

Komentar